30/05/15

Di sana sampah di sini uang


            

Di negara kita ada kebiasaan kalau punya barang rusak kenapa harus dibuang jadi apalagi tempat reparasi banyak di sekitar tempat kita. Begitu juga dengan ponsel yang sudah menjadi bagian dalam kehidupan sehari-hari, semaksimal mungkin kita pasti akan memperbaiki kalau suatu saat ponsel kita mengalami kerusakan.

Walaupun sudah amburadul mau di buang sayang mubazir , lebih baik dijual walaupun hasil penjualanya hanya cukup untuk beli 1 pak rokok he he. Namun berbeda dengan di negara maju amerika, disana rusak sedikit langsung dibuang, karena ongkos reparasi lebih mahal dari pada harga ponsel itu sendiri.

Di amerika 150 juta ponsel tiap tahun dibuang di TPA. Lain dengan di indonesia disini bisnis reparasi lumayan menjanjikan. Banyak pengguna ponsel lebih memilih reparasi dibanding mereka harus bolak balik mengurus ke servis centre yang kadang kala membutuhkan waktu hingga berbulan-bulan untuk mereparasi walaupun masih dalam masa garansi.

So enak mana ya ! Di amerika harga ponsel murah tapi langsung buang karena ongkos servis mahal. Atau di indonesia ponsel+suku cadang lebih mahal daripada biaya servisnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar